Halaman

Senin, 27 Juni 2011

Mencegah Virus Menular

Salah satu teknik penyebaran virus yang paling cepat saat ini yaitu dengan melalu Flash disk. Penyebaran melalui USB Flash disk biasanya menggunakan fitur autorun atau biasa disebut juga dengan autoplay.

Jika komputer anda termasuk yang sering kedatangan tamu USB Flash disk, mungkin cara berikut bisa dicoba. Cara berikut ini akan mengurangi potensi komputer anda terserang virus melalui Flash disk.

Tentunya tindakan yang bijak bukan melalukan tindak preventif sebelum komputer anda terkena penyakit. Ya sama lah, mencegah lebih baik dari pada mengobati, hehe.


Nah, langsung aja ya. Berikut cara mencegah penularan virus komputer dengan menonaktifkan fitur autorun atau autoplay.
1. Bukalah kotak dialoh run. Bisa melalui Start -> Run atau tekan tombol Windows di keyboard, tahan kemudian tekan tombol R (Windows+R).
2. Setelah kotak dialog run muncul, ketik gpedit.msc, tekan OK.

3. Kemudian akan muncul window Group Policy seperti ini.

4. Masukkah ke folder Computer Configuration > Administrative Templates > System.
5. Klik ganda pada Turn Off Autoplay.
6. Kemudian pada window Turn Off Autoplay Properties pilih opsi Enabled. Pada pilihan Turn off Autoplay on pilih All drives. Klik Ok.

7. Langkah selanjutnya, buka folder User Configuration > Administrative Templates > System. Kemudian lakukan seperti langkah 5-6.

Semoga dengan cara ini, frekuensi komputer anda terkena virus dapat berkurang jauh. :)
By : http://tips-trik-lengkap.blogspot.com/2009/03/mencegah-virus-menular.html

Bikin Partisi dari Windows 7

Ditulis oleh admin. Di kategori Tutorial Software
Topik: , , ,

Komputer atau laptop yang baru dibeli biasanya cuma punya 1 partisi, yaitu drive C. Bagaimana kalau kamu mau menambah partisi? Partisi baru itu digunakan untuk menyimpan data. Tujuannya, ketika sistem operasi mengalami masalah, data kamu tetap tersimpan meski kamu melakukan instal ulang.
Untuk menambahkan partisi pada Windows 7, kamu tidak perlu susah-susah untuk instal aplikasi, seperti Partition Magic, Paragon, atau Acronis. Kamu bisa menggunakan Disk Management yang terdapat pada Computer management.
Begini cara pakainya.
1.      Buka Windows Explorer.
2.      Kemudian klik kanan pada “Computer”, klik “Manager”.

3.      Muncul jendela Computer Management pilih “Storage” lalu klik “Disk Management”.

4.      Untuk menambah partisi, kamu harus memperkecil ukuran partisi Drive C dulu, baru kemudian bikin partisi baru. Klik kanan pada Drive C: kemudian klik “Shrink Volume”.
5.      Selanjutnya Disk Management akan melakukan kueri terhadap drive C. Tahap ini biasanya akan memakan waktu yang durasinya tergantung kapasitas drive C.

6.      Kemudian muncul jendela Shrink C. Kamu bisa memasukan besarnya partisi yang akan dibuat. Pada artikel ini, besar partisi yang dimasukkan adalah 10000. Masukkan pada bagian “Enter the amount of space to shrink in MB”. Usahakan ukuran partisi yang bakal dibuat tidak melebihi kapasitas yang tertera pada “Size of available shrink space in MB”.

7.      Setelah itu, hard disk akan terbelah jadi 2. Muncul pula keterangan “Unallocated”.

8.      Langkah selanjutnya adalah memformat partisi baru itu. Klik kanan pada partisi (unallocated) kemudian pilih “New Simple Volume”.

9.      Muncuk jendela Welcome… klik “Next”.
10.  Muncul jendela Specify Volume Size. Di sini kamu bisa menentukan jumlah besarnya hard disk akan akan diformat. Langsung saja klik “Next”.

11.  Muncul jendela Assign Driver Letter or Path. Di jendela ini kamu menentukan huruf drive untuk partisi. Biarkan saja apa adanya. Klik “Next”.
12.  Selanjutnya muncul jendela Format Partition. Tentukan sistem file untuk partisi—NTFS atau FAT. Pilih NTFS saja—hari gini masih pakai FAT? Jangan lupa, kasih label juga. Klik “Next”.

13.  Muncul halaman yang menampilkan pengaturan yang sudah kita buat. Periksa dulu sebelum klik “Finish”. Kalau ada yang salah, klik “Back”.
14.  Setelah proses pembuatan dan format partisi selesai, periksa Disk Management. Kamu juga bisa memeriksa di Windows Explorer. Pastikan ada drive baru.


Andik Susilo
MVP Windows Experience

(disadur dari tabloid PCplus edisi 361)

Cara Mudah Backup Sistem Operasi

Ditulis oleh admin. Di kategori Tutorial, Tutorial Software
Topik: , , , , ,
Mungkin kamu pernah mempunyai pengalaman seperti ini: Ketika beli sebuah notebook, kamu enggak dapat DVD Windows. Tapi, di dalamnya sudah terinstal Windows asli. Itulah yang disebut Windows tipe OEM alias Original equipment manufacturer.

Pengalaman berlanjut. Setelah kamu beli, enggak mungkin kan notebook diangguri? Pasti kamu pakai. Tidak berapa lama notebook itu kena virus dan parahnya tidak bisa masuk ke Windows.
“Gampang, tinggal instal ulang,” kamu bisa saja berpikir begitu. Eh, tapi tadi sudah dibilang, kamu enggak dapat DVD Windows. Sudah begitu, tak dapat juga installer antivirus, Microsoft Office, dan program-program lain. Susah bukan?
Eh, sudah begitu, kita juga harus update Windows, antivirus, dan program lain. Sistem operasi dan antivirus adalah yang paling sering dan rutin melakukan update, yang jadi masalah sistem operasi dan antivirus melakukan update secara lngsung ke internet, dan tidak meninggalkan file installer manual pada HD kamu. Jadi selain menginstal ulang sistem operasi, kamu juga harus melakukan update satu persatu update patch tersebut. Hal ini tentu akan memakan waktu dan membutuhkan bandwidth internet yang lumayan besar.
Untuk mengatasi masalah di atas kamu bisa pakai tips ini untuk membuat “image” Windows yang sedang kamu pakai. Aplikasi pembuat image di Windows 7 akan melakukan backup seluruh hal yang ada di komputer kamu. Ketika sistem oeprasi kamu bermasalah kamu tinggal melakukan load lagi image-nya.
Secara “bodoh”, prinsip kerjanya bisa dibilang seperti kamu menyalin file kerjaan kamu ke dalam flash disk. Ketika file kamu yang di hard disk rusak, kamu masih bisa pakai file yang ada di flash disk.
Bikin Image
1. Untuk membuat image di Windows 7, klik tombol Start, kemudian ketikan “backup” (tanpa kutip). Klik pada “Backup And Restore”.

2. Kemudian klik “Create System Image”.

3. Muncul halaman “Where you want to save the backup”, kamu bisa menyimpannya pada hard disk, DVD, atau komputer lain di dalam jaringan. Pada contoh ini, kita pilih hardisk local di Drive E. Klik “Next”.

4. Muncul halaman Confirm your backup setting klik “Start Backup”.

5. Proses backup akan berjalan tunggu proses sampai selesai.

6. Setelah proses selesai, muncul kotak dialog Do you want to create system reapir disk? Apakah kamu ingin membuat repair disk, sebaiknya kamu pilih “Yes”.

7. Muncul halaman Create a system repair disk, masukan DVD kosong kamu ke DVD writer, kemudian klik “Create Disk”.

Restore Image.
1. Untuk melakukan Restore Image, kamu bisa pakai DVD system repair disk yang telah dibuat. Kamu juga bisa pakai DVD installer Windows 7. Kalau sistem operasi kamu masih bisa boot, kamu bisa pencet F8 saat boot. Pada contoh ini, kita pakai DVD installer windows 7. Masukan DVD itu DVD-ROM—jangan lupa untuk membuat agar komputer melakukan boot dari DVD-ROM. Pengaturan untuk itu ada di BIOS.

2. Muncul halaman language, klik “Next”.

3. Muncul halaman instalasi Windows 7 pilih Repair your computer.

4. Muncul halaman System recovery Option Klik “Restore your computer using a system image that you created earlier”, lalu klik “Next”.

5. Muncul halaman Select a system image backup. Biasanya komputer akan mengenali file backup secara otomatis. Jika kamu menyimpan Backup Image pada DVD atau file sharing di jaringan kamu bisa memilih “Select a system image”. Kita pilih “Use the latest available system image” karena file ada di hard disk. Klik “Next”.

6. Muncul halaman Choose additional restore options klik “Next”.

7. Muncul halaman konformasi, lalu klik “Finish”.

8. Muncul kotak dialog peringatan, klik “Yes”.

9. Selanjutnya tunggu proses sampai selesai.

10. Jika sudah selesai Klik “Restart Now”.

11. Dan sistem operasi Windows 7 kamu akan kembali jalan normal, seperti pada saat keadaan Backup Image.
Andik Susilo
MVP Windows Experience

(disadur dari tabloid PCplus edisi 359)

Kamis, 23 Juni 2011

Instal Windows 7 dari USB Flash Disk

Orang yang baru beli netbook bias jadi bingung ketika ingin instal sistem operasi. Bagaimana lagi? Netbook tidak dilengkapi DVD-ROM. Tapi, jangan khawatir. Ada banyak jalan menuju Roma.
Ada banyak perangkat yang bisa kamu pakai untuk install Windows tanpa perlu DVD-ROM. Contohnya, kamu bisa menggunakan USB flash disk. Contoh lain, pakai DVD-ROM eksternal.
Berdasarkan pengalaman PCplus, instal Windows 7 dari USB flash disk jauh lebih cepat ketimbang instal dengan DVD. Lagipula, risiko kegagalan instalasi dengan USB flash disk lebih kecil ketimbang pakai DVD. Bisa saja, DVD tidak bisa dibaca dengan baik karena sudah tergores atau optik DVD-ROM-nya sudah lemah. Bete kan kalau sudah lama menunggu, eh Windows tidak jadi terinstal?
Di artikel ini, ada dua ilmu yang mau dibagi. Pertama, kita akan membuat USB flash disk dari file ISO—kalau kamu punya. Kedua, kita akan buat dari DVD instalasi Windows 7. Buat cara pertama, kita butuh perangkat bernama Windows7 USB DVD tool yang ada di CD PCplus. Cara kedua cocok dilakukan di komputer yang ada DVD-ROM. Misalnya, kamu pinjam komputer teman kamu untuk membuat USB flash disk instalasi.
Oh iya, syaratnya yang harus dipenuhi untuk bikin USB flash disk instalasi ini gampang, cuma flash disk berukuran 4 GB.
1. Kamu tinggal jalankan Windows7 USB DVD tool. Klik “Browse” kemudian cari file ISO-nya lalu klik “Next”.

2. Kemudian pilih media yang akan digunakan. Karena ingin membuat installer dari USB flash disk pilih “USB device”.
3. Pilih drive USB flash disk-nya. Biasanya Windows7 USB DVD tool akan secara otomatis mendeteksinya. Klik “Begin copying”.
4. File akan di-copy. tunggu sampai selesai. Ketika sudah selesai, restart computer, masuk BIOS. Di bagian prioritas boot, ganti ke “Removable Storage”.
Jika kamu hanya mempunyai sumber dari CD/DVD kamu bisa menggunakan aplikasi WinToFlash.
1. Sama seperti Windows7 USB DVD tool, WinToFlash tidak perlu diinstal. Setelah download, ekstrak, tinggal klik ganda di file WinToFlash.exe muncullah tampilan WinToFlash.
2. Klik “Windows setup transfer wizard” sehingga muncul halaman “Welcome”. Klik “Next” saja. Tentukan drive yang berisi DVD instalasi Windows 7 dan drive USB kamu.
3. Muncul Windows License Agreement pilih “I Accept” kemudian klik “Continue”. Muncul peringatan kalau USB flash disk akan diformat. Klik “OK”.
4. Proses penyalinan akan berjalan. Tunggu sampai selesai.
5. Jika sudah selesai kamu coba tancapkan USB Flash Disk pada netbook kamu dan ganti prioritas boot-nya ke Removable Storage. Berhasil… berhasil… berhasil.
Andik Susilo
MVP Windows Experience

(disadur dari tabloid PCplus edisi 357)

Featured Post 4